Minggu, 16 Maret 2008

Review The Brave One


‘People can change’..itu yg bisa di petik dari film The Brave One, yg di lakoni oleh pemeran utama terkenal yaitu, Jodie Foster. Di film ini, Jodie berperan sebagai Erica Bain, seorang penyiar radio NKWK yg setiap malam menyiarkan tema ‘Street Walk’, yg menceritakan dan mengulas kehidupan dan aktivitas manusia di New York City.

Jodie di film ini bermain sangat bagus. Dengan piawainya Ia membuat karakter Erica menjadi pribadi yg lemah, rapuh namun pintar ini, berubah menjadi sosok wanita dingin, pemberani dan tanpa rasa takut sedikitpun untuk membunuh siapa saja yg berusaha menganiaya dirinya.

Awalnya dikisahkan Erica yg memiliki seorang kekasih yg bekerja sebagai seorang dokter. Tunangannya berniat melamar Erica sebelum kemudian Ia tewas mengenaskan akibat panganiayaan yg dialaminya. Tak hanya itu, Erica pun tak luput dari penganiayaan kejam yg dilakukan oleh beberapa berandalan yg mencoba merampok mereka bedua tatkala Erica dan tunangannya berjalan-jalan malam menyusuri taman dan saat berusaha mengejar anjing mereka yg berlari menuju lorong taman. Di Lorong itulah, Erica dan tunangannya kemudian mengalami tindakan penganiayaan yg kejam.

Namun dewi fortuna masih berpihak padanya ketika selama tiga minggu Erica harus menjalani perawatan di rumah sakit, akhirnya ia pun dinyatakan sembuh, sementara tunangannya tidak berhasil di selamatkan.

Setelah melalui masa trauma yg panjang, Erica pun berusaha untuk bangkit dari kepahitan dan kesedihan hidupnya. Tetapi rasa trauma itu masih ada, ditambah lagi, beberapa kali Erica hampir mengalami kejadian serupa yg bisa membunuhnya. Tapi untungnya, karena pistol illegal yg dibelinya akhirnya mampu berkali-kali menyelamatkan dirinya.

Melewati serangkaian peristiwa yg hampir merenggut hidupnya, Erica pun akhirnya berubah menjadi pribadi yg tangguh, kuat dan tanpa rasa takut. Dengan bantuan seorang polisi yakni Agent Mercer, yg diperankan oleh Terence Howard, Erica kemudian mampu bangkit dan menyadari bahwa ia harus berbuat sesuatu untuk membalas perbuatan manusia-manusia jahat yg telah mengusik ketenangan kota New York dan tentu saja para wanita di dalamnya.

Pada akhirnya, Erica berhasil menemukan siapa pembunuh tunangannya itu disuatu lingkungan yg bernama Clayton Ave, suatu pemukiman kumuh yg diisi oleh hampir sebagian berandalan jalanan. Disitu kemudian Erica berhasil menemukan cara untuk membalas dendam atas pembunuhan dan penganiayaan terhadap dirinya, dan juga menemukan kembali anjing peliharaannya itu.

Moral dari film ini adalah, setiap manusia pasti berubah dari waktu ke waktu sepanjang pengalaman hidup yg mengiringi jalan kehidupannya. Dan seseorang yg baik di dalam hidupnya pasti diberikan kemudahan dalam menjalani hidupnya, walaupun sebelumnya mendapatkan hambatan dan rintangan bahkan peristiwa yg menyedihkan di hidupnya.

Tidak ada komentar: