Sabtu, 26 Januari 2008

In Memoriam of Soeharto

Minggu 27 Januari 2008 pukul 13.10 , seorang tokoh besar, jenderal besar, seorang tokoh yg pernah memegang tampuk kekuasaan tertinggi di Indonesia selama hampir 32 tahun, akhirnya menutup usia hari ini. Seorang tokoh yg lahir di salah satu desa sederhana, yakni kemusuk godean, terkenal dengan pribadi yg tenang dan berwibawa. Beliau pernah mendapat julukan the smiling general, atau jenderal besar yg selalu tersenyum. Tentunya hal ini adalah suatu yg menggembirakan. Walaupun di akhir tampuk kekuasaannya di tahun 1998, terjadi beberapa peristiwa yg tidak langsung ikut membawa reputasi beliau, tapi tetap saja tidak mempengaruhi wibawa dan nama besar yg telah disandangnya dan dimilikinya.
Sosok Soeharto, menurut sebagian besar rakyat indonesia, telah tertanam dalam di hati mereka sebagai seorang sosok tangguh yg mampu memimpin bangsa besar spt Indonesia dan itu terbukti dengan lamanya beliau memegang tampuk kekuasaan yg akhirnya disebut sebagai masa orde baru.

Kewibawaan dan keahlian beliau dalam memegang jabatan seorang jenderal sebelum kemudian menjadi presiden, pada akhirnya terbukti dengan disandangnya anugerah Bintang Sakti Maha Wira Ibu Pertiwi, diurutan kedua setelah Panglima Besar Sudirman.

Beliau juga pernah memegang jabatan sebagai menteri bidang Hankam di masa presiden pertama Sukarno, untuk kemudian di tahun 1966 menyandang jabatan Presiden.

Bagi saya pribadi, sosok beliau tidak bisa tergantikan oleh presiden atau sosok manapun karena jasa beliau dalam memberdayakan aspek sumber daya manusia di negara yg terkenal memiliki begitu banyak sumber daya manusia, yakni Indonesia. Sbg seorang yg lahir di suatu desa di jawa, beliau juga tidak luput ikut serta dalam memajukan, meningkatkan harkat derajat petani dan menjadikan para petani di pulau jawa ini sebagai profesi yg maha mulia dan tidak lagi dipandang sebelah mata. Bahkan, Indonesia mjd terkenal karenanya sbg negeri yg hijaun, gemah ripah loh jinawi.

Di sisi lain, Soeharto juga giat dalam mengupayakan pembangunan di segala aspek kehidupan, tak hanya di kota besar seperti jakarta, tetapi juga di hampir seluruh pelosok negeri.

Kini beliau sudah berpulang ke hadirat Tuhan. Semoga amaql ibadahnya diterima di sisi Nya. Selamat Jalan, Bapak Pembangunan Indonesia!

(pinjam pic dari okezone:)

Minggu, 20 Januari 2008

Review on American Gangster


Artikel yg akan sy kupas hari ini adalah review mengenai salah satu dari sekian banyak film yg bbrp bulan terakhir yg menjadi perbincangan di seantero dunia, khususnya di antara persaingan bisnis perfilman Hollywood. Well, to the point aja, kmarin sy bru menyaksikan film terbaru dari Denzel Washington dan Russel Crowe yg judulnya American Gangster. Sy rasa film ini sangat bagus untuk dikupas dan dimaknai secara lebih mendalam krn mengandung parpaduan makna antara sosialitas, arogansi, sifat dasar manusia yg haus akan kekayaan, dan ketulusan hati yg kombinasinya merupakan perpaduan yg sgt bias untuk di cerna.

Lewat film ini, batasan antara hitam dan putih seakan-akan menjadi rancu, tercampur baur. Tidak jelas. Begitu juga sifat para karakter di dalamnya dan jabatannya di kehidupan mereka masing2. Secara nyata, kita tidak bisa menyakini bahwa apa yg kita yakini itu salah selama ini, adalah tidak sama di mata orang lain. Di film ini, pemeran antagonis yakni, Frank Lucas, bandar narkoba yg paling terkenal se-Amerika, di lingkungan Harlem tempat tinggalnya, di kenal sbg pribadi yg baik, dermawan, suka memberi, ibarat Robin Hood sering memberi untuk yg kekurangan. Frank, yg diperankan Denzel, dulunya adalah seorang kaki tangan, bodyguard, debt collector dari seorang RObin Hood Harlem yg di segani dan di kagumi, yakni Bumpy Johnson. Sejak Bumpy meninggal akibat heart attack, Frank mengambil alih tugasnya untuk melindungi kota Harlem, dan sbg Robin Hood pengganti Bumpy yg selalu membagi2kan daging saat perayaan Thanks Giving di lingkungannya.

Hingga suatu waktu, Frank memutuskan untuk lebih terlibat di dunia perdagangan narkotika sbg pemasok atau bandarnya langsung. Frank yg kemudian menjelajah negara Vietnam untuk memutuskan mata rantai perdagangan narkoba pada akhirnya berhasil menemukan sumber produsennya, untuk kemudian menjalin kerjasama lgs dan mengepalai pengiriman ke negaranya. Tahun berganti, dan posisi Frank masih rapi terselimuti jaringan yg melindunginya krn jalinan kekeluargaan dan relasi yg dibinanya sekian lama. Bertahun-tahun lamanya Frank menjadi mafia perdagangan narkoba amerika, menyaingi mafia italia yg telah juga berkecimpung lama disitu.

Disini juga diceritakan beberapa sosok polisi nakal, yg berusaha untuk mencari untung dari tradisi trading ini dengan memaksa para mafia untuk membayar pajak yg besarnya puluhan kali lipat tiap bulan.

Satu yg menyentuh hati adalah, tatkala Frank yg telah menjadi kaya raya dan memiliki apartemen itu, mengajak serta keluarganya untuk pindah dari pemukiman kumuh, ke apartemen besar miliknya. Ia pun mengajak serta ibunya yg telah tua renta, yg bgitu polos dan lugu, tidak mengetahui pekerjaan yg sbnrnya di lakukan putra sulungnya itu demi meningkatkan harkat dan kesejahteraan keluarga.

Hingga pada akhirnya seorang polisi jujur, diperankan oleh Russel Crowe, yg punya reputasi begitu baik krn pernah menemukan dan mengembalikan uang ratusan juta ke kantor polisi, mencium jaringan tersebut. Dengan dibantu kolaborasi beberapa teman, penyelidikan itu berlangsung dan akhirnya berhasil menemukan siapa dalang dari perdagangan narkoba yg telah sekian lama merajai kawasan New York dan Amerika seluruhnya.Russel yg menjadi Agent Richie, akhirnya berhasil menjebloskan Frank sekeluarga ke penjara selama 70 tahun lamanya, sebelum akhirnya ia mendapat pengurangan hukuman.

At the end, film yg berdurasi 2,5 jam itu..ternyata benar2 sanggup membawa penonton ke alam lain yg mengasyikkan krn penuh dgn intrik dan alur cerita yg tdk membosankan.Kalo boleh saya menilai, film ini dapet point *****. It is a Great Movie that you'll never regret to Watch!

Selamat menonton...:)


cheers,

putritidur

Selasa, 15 Januari 2008

New Year, New Hope?


Di artikel kali ini penulis ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru 2008, khususnya bagi para blogger yg setia membaca blog jari kaki ini, juga untuk rekan2 bloger yg telah hampir dua tahun ini menjadi teman2 sy di dunia virtual.:

Hampir tiga atau empat bulan saya absen bercerita di jarikaki karena kesibukan dan terkadang juga kemalasan yg akhir-akhir ini sering menghinggapi, sehingga ucapan tahun baru pun jadi agak terlambat di kirimkan. (sorry:)

Di tahun yg baru ini, hampir kebanyakan orang memiliki kaul, janji, promise, harapan atau yg sering sebut dgn resolusi tahun baru. Semua harapan2 biasanya berisi hal-hal yg positif , hal yg baik-baik, bagus, yg berguna bagi perkembangan diri sendiri, lingkungan, atau keluarga.

Bagi para remaja yg masih bersekolah, biasanya resolusi yg di minta kebanyakan seputar sekolah, nilai pelajaran, pertemanan, ayah-ibu,de el el. Seperti halnya sepupu sy, resolusi yg di utarakan adalah agar Ia bisa mendapat ranking baik, nilai pelajaran yg bagus2 dan berhasil lulus sekolah dan mendapat kampus yg diidamkan.

Lain halnya dengan orang yg sudah menginjak usia pertengahan duapuluhan, atau yg biasanya sudah menyelesaikan bangku perkuliahan, biasanya resolusinya adalah supaya di tahun baru ini mendapat pekerjaan yg oke, gaji yg tinggi, karier yg cemerlang. Semuanya baisanya berkaitan dengan jenjang karier dan masa depan pekerjaan.

Orang-orang dengan usia pertengahan duapuluh (25an - 30an) biasanya mulai memiliki resolusi berbeda, walaupun bbrp msh beresolusi seputar gaji dan pekerjaan. Bagi yg masih single, biasanya mulai memiliki harapan atau resolusi untuk mendapatkan pacar atau jodoh yg memenuhi bbrp kriteria mereka. Harus yg begini dan begitu, harus punya ini dan itu, de el el. Agak meningkat dari status single, bagi yg statusnya sudah double (tp blm menikah), biasanya mulai mengharapkan untuk membuka tahun baru ini dengan suatu kehidupan yg baru. Biasanya mereka sudah mulai beresolusi agar secepatnya menikah, memiliki seorang pendamping hidup dan memulai hidup berkeluarga.

Jika diteliti, setiap tahun dan setiap pertambahan umur seseorang, biasanya diiringi dengan perubahan resolusi yg menunjukkan grafik semakin naik, atau sederhananya, resolusi setiap orang akan menjadi semakin banyak dan begitu komplek, karena setiap orang menginginkan kesempurnaan dalam hidup, yg hanya bisa di lalui melewati fase2 atau proses menuju yg namanya kesempurnaan hidup.

Contohnya adalah, orang yg sudah menikah dan belum dikaruniai anak, biasanya resolusinya adalah secepatnya memiliki momongan yg tumbuh dgn normal, pintar, cantik, ganteng spt bapak ibunya.:)

Dan seterusnya dan seterusnya.. resolusi tiap tahun akan semakin berjalan meninggalkan waktu dan harapan baik yg terwujud atau tidak sama sekali, atau belum juga terwujud. Seiring dengan usia manusia yg menuju waktunya di titik akhir.

Bagaimana dengan resolusi anda di tahun 2008 ini?