Hari Raya sebentar lagi akan tiba.Tepatnya beberapa hari lagi yang akan menjadi awal dari acara liburan yang lumayan panjang dan menjadi suatu momen yg menggembirakan khususnya bagi para pekerja kerah putih di Jakarta. Hampir semua perusahaan memberi kesempatan libur bagi karyawan mereka. Baik Non muslim maupun Muslim, mereka diberikan kesempatan yg sama untuk menikmati waktu liburan dengan agenda perencanaan masing-masing. Bagi umat Muslim, sebagian besar tentunya akan meng-agendakan waktu liburan dengan pulang kampung, silaturahmi dengan sanak saudara dan keluarga, merayakan idul fitri bersama dengan keluarga tercinta, dan kegiatan lainnya yg menjadi agenda besar dalam perencanaan liburan ini.
Lalu bagaimana dengan yg Non muslim? Menurut survey dan hasil tanya sana-sini, sebagian besar para pekerja yg berdomisili asli bukan di Jakarta, tentu saja juga akan pulang kampung atau istilahnya kembali lagi ke rumah keluarga masing2. Tujuannya juga kurang lebih sama, untuk berkumpul dengan keluarga, melepas penat setelah beberapa minggu atau bahkan berbulan2 bekerja dan tidak bertemu dengan sanak saudara. Terutama dialami oleh pekerja kerah putih Jakarta yg berdomisili di luar Jakarta seperti Bandung, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor dan daerah daerah lainnya di pulau jawa ini, seperti daerah-daerah di jawa tengah, jawa timur atau bahkan daerah di jawa barat lainnya.
Waktu seminggu lebih sedikit, menjadi momen yg sangat besar artinya dan mampu memberikan kontribusi lebih dalam pemaknaan liburan ini. Dalam hal ini, pihak perusahaan atau instansipun juga tak lupa ikut turut serta dalam penghormatan dan penghargaan libur hari raya ini dengan mematuhi salah satu peraturan ketenagakerjaan di Indonesia dalam pemberian hak kepada para pekerja. Bentuknya yg tidak asing lagi kita kenal sebagai ritual pemberian THR atau Tunjangan Hari Raya.
Beberapa Instansi perusahaan bahkan memberikan THR hampir bersamaan dengan penerimaan gaji akhir bulan lalu, yakni bulan September. Walaupun terkesan terlalu cepat, tetapi hal ini malahan disambut baik oleh hampir sebagian besar pekerja. Kenyataan bahwa perlunya persiapan untuk berlebaran atau mudik yg membutuhkan waktu lama, membuat para pekerja benar2 mempersiapkan dan memperhitungkan segala dana yg diterima untuk selekasnya di alokasikan untuk hal-hal yg berhubungan dengan hari raya. Bahkan perencanaan itu dilakukan beberapa minggu kedepan sebelum hari raya tiba. Perencanaan untuk mudik atau pulang kampung memang bukan hal yg mudah. Mulai dari rencana pemesanan tiket keberangkatan mudik, tiket kepulangan kembali, rencana anggaran liburan bersama keluarga dan segala tetek bengek yg berhubungan dgn aktivitas liburan menjadi suatu hal yg begitu besar maknanya dibanding dengan saat liburan biasa.
Bagaimanapun, pada kenyataannya banyak juga instansi atau perusahaan yg baru memberikan THR kepada karyawannya tepat beberapa hari sebelum hari H. Itupun tidak menjadi masalah berarti bagi mereka, selama karyawan tetap diberikan apa yg menjadi haknya.
Hitungan THR pun bermacam-macam. Sebagian besar perusahaan dan instansi di Jakarta memakai sistem pro-rata dalam sistem pemberian tunjangan hari raya seperti ini. Maksudnya adalah sistem pemberian bonus atu tunjangan dengan menghitung dari berapa lama pekerja itu sudah aktif bekerja di instansi tersebut. Contohnya jika pekerja sudah bekerja selama 6 bulan di instansi tsb, maka hitungannya menjadi: lama bekerja(e.g:6 months) di bagi 12 di kalikan jumlah gaji pekerja tsb. Lebih beruntunglah bagi yg sudah bekerja selama satu tahun atau lebih, maka akan diberikan THR sejumlah nilai satu kali gaji pekerja tersebut.
Lalu bagaimana halnya dengan pekerja yg berdomisili di luar pulau seperti di sumatera, kalimantan atau sulawesi? Hmm... Berdasar survey yg sempat dilakukan juga oleh penulis, hampir sebagian besar memilih untuk tidak pulang kampung, mengingat waktu liburan yg hanya sedikit yakni seminggu. Mereka malahan memilih untuk tetap tinggal di Jakarta dan menghabiskan waktu liburan bersama kerabat dekat, sanak saudara, atau relasi mereka yg juga tinggal tidak jauh dari Jakarta atau juga di Jakarta.
Biasanya tempat-tempat liburan di seputar Jakarta lah yang akan menjadi sasaran atau target rekreasinya. Lalu, bagaimana dengan rencana liburan anda? :)
1 komentar:
libur cuma dua hari gak bisa kmana-mana nduk... nikmatin kelengangan jakarta saja, lagian dengan tulang yg smakin tua membayangkan jalan2 sepanjang perjalanan pulang kampung saja sudah membuat pikiran penat :D
maaf lahir batin ya.
Posting Komentar